Dari dulu sewaktu di bangku sekolah dasar selalu ada pelajaran PPKN,atau budi pekerti atau PMP.Selalu diajarkan bahwa indonesia ini adalah "Bhineka tunggal Ika" dan kita wajib bertenggang rasa.Tetapi memang semakin tinggi kita sekolah pelajaran-pelajaran itu semakin ditinggalkan,fokus pelajaran sudah jatuh pada pelajaran-pelajaran yang menunjang pilihan kita untuk masuk ke perguruan tinggi.Apakah pelajaran-pelajaran tentang tenggang rasa dan budi pekerti itu tidak menunjang??
Semenjak bangsa kita mengalami reformasi terlihat para pelajar mengalami penurunan budi pekerti.Kenapa? Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran mahasiswa akan budi pekerti, tata krama berbangsa dan bernegara, serta kesombongan akan kebebasan dan kekuasaan yang diberikan negara untuk aspirasi yang boleh disampaikan. Krisis kepercayaan terhadap pemimpin dan ketidak sabaran akan hal yang sedang berlangsung, terbiasa untuk melihat hasil secara instan. Waktu yang terbuang untuk turun ke jalan, eh?memangnya ga belajar yah? ga kuliah?
Sebagai fondasi bangsa dan negara ini kita harus sabar dan percaya kepada pemimpin negara kita.Woi kenapa harus percaya??kan mereka sudah terbukti korupsi dan bukan pejaat bersih.Ingat kembali siapa yang memilih mereka untuk duduk disana? daripada sibuk mengurusi yang bukan tugas kita, sebaiknya kita berjuang di kampus untuk belajar dan cepat lulus, lalu menggantikan para pejabat yang "kita sebut" korup tadi. Daripada sibuk bertindak anarkis dan merusak fasilitas umum dan milik warga dan pengusaha lebih baik kita saling membantu menjaga fasilitas yang ada,membantu orang-orang yang tidak mampu, dan menghargai para pengusaha sebagai penghasil devisa negara.
Disaat negara kita sedang kritis kadang kita melandaskan kebersamaan dan persatuan untuk bertindak anarkis. Sungguh miris melihat banyaknya mahasiswa yang meninggal karena tauran dan bentrokan dibandingkan meninggal karena memperjuangkan negarana di kancah internasional atau demi menolong orang yang membutuhkan. Tidak ada yang instan di dunia ini semua butuh proses, kesabaran dan kepercayaan.
Sekarang, negara kita sedang ribut dengan isu SARA yang menurut saya tidak perlu diperpanjang lagi, anggap saja itu sebagai kesalahpahaman. Pihak-pihak yang terlbat juga sebaiknya sadar bahwa negara ini dihuni berbagai macam etnis dan agama, masing-masing memiliki kepercayaan dan iman masing-masing.Tapi negara ini selalu menghormati hal itu maka dari itu negara ini meletakkan kata Bhineka Tunggal Ika di kaki burung Garuda sebagai lambang negara kita ini. Lalu dimana kalian wahai para pelajar yang aktif turun kejalan? apakah kalian tidak merasa ini hal yang patut diperbaiki dan diperjuangkan? Kenapa kalian terdiam? masih urusin masalah bbm? masih urusin masalah korupsi? Hai semuanya bangunlah dari tidur kalian dan lihatlah! ada isu yang lebih penting yang sedang beredar di negara kalian yang tercinta ini, perlihatkan apa itu makna persatuan dan kesatuan itu dari sikap dan kegiatan yang kita lakukan. Memang hal itu tidak terlalu heboh diberitakan lagi, tapi sdarkah kita itu adalah sebuah bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak dan menghancurkan negara ini??
Mari sebagai pemuda dan pemudi bangsa ini, kita tunjukkan bahwa sebuah perbedaan itu bukanlah sebuah hal yang menghancurkan.Ada banyak contoh perbedaan yang menimbulkan hasil yang luar biasa dalam dunia ini.
Film diatas sangat baik di tonton untuk memperlihatkan bagaimana bangsa ini bisa bertahan dengan berbagai perbedaan yang ada di tengah-tengah bangsa ini
Lalu?masihkah perbedaan ini menjadi halangan bangsa ini untuk maju menyongsong berbagai permasalahan yang ada? jadi perbedaan ini adalah "kawan" atau "lawan" bagi kita masing-masing? Jawaban itu ada di dalam hati nurani kita masing - masing ^^
Perbedaan tak seharusnya membuat kita berpisah, karena perbedaan
menyadarkan kita bahwa kita saling membutuhkan dan bisa saling
melengkapi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar